Steven Liow Ingatkan Hendra Jacob dan Jems Tuuk Agar Bijak Berbicara

MANADO,UpdateSulut — Kritikan tajam yang dilakukan Mantan Polisi Pecat yakni  Hendra Jacob dan Mantan Anggota DPRD Sulut gagal terpilih James Tuuk terhadap Kadis Kominfo Sulut,, Steven Evans Liow SSos. MM, Dikik balik oleh yang bersangkutan (Steven Liow Red).

Kepada Jacob dan Tuuk, Liow menegaskan bahwa keduanya harus lebih santun dalam memberikan pendapat di Media Sosial (Medsos) maupun Media online.

Evans Steven Liow S.Sos MM mengatakan, keduanya harus lebih tahu dan memahami dengan baik tugas pokok dan Fungsi dirinya sebagai Kadis Kominfo Sulut terkait informasi sehubungan dengan Koperasi Pertambangan  sebagai solusi untuk mengelola willayah Pertambangan Rakyat,

“Ini adalah kebijakan Pemerintah Sulawesi Utara dan bahkan dalam Visi Dan Misi Pak Gubernur dan Wakil Gubernur telah dituangkan dalam kebijakan daerah, maka selaku kadis kominfo dipandang perlu menyampaikan ini secara terbuka kepada masyarakat se-Sulawesi utara dan tugas saya adalah seperti itu,” ujar Mantan Kabag Humas Protokol Pemkab Minsel yang saat itu Bupatnya yakni Ramoy Luntungan.

Lanjut Liow, kedepan dengan adanya Pergub yang sudah dibuat, pemerintah akan terus menjaga tata kelola komunikasi Publik Sulawesi  Utara dengan baik sesuai aturan apalagi UU Pers yang berlaku.

“Etika berpendapat dimedia jangan liar dan apalagi menyerang pribadi secara tendensius maupun menjadikan sebagai pembunuhan karakter bahkan pejabat yang berkarir dihina seperti orang yang tidak patut di hormati.” katanya.

“Saya ingat, sendainya James Tuuk dan Hendra Jacob orang terbersih dan paling tahu bahkan bisa disebut orang benar maka silahkan menghakimi saya seperti itu tapi ingat apabila ini di balik anda berdoa adalah saya , maka yang terjadi adalah sebaliknya,” ujar.Kadis Kominfo Sulut ini sembari menuturkan pertanyaan patutkah seperti itu, .

James Tuuk adalah Mantan anggota dewan yang tidak terpilih lagi harusnya tahu dan mengerti Tugas dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Dinas Kominfo. Begitu Juga Hendra Jacob yang sudah tidak bertugas dikepolisian/dan masyarakat tahu kenapa anda sudah tidak bertugas.

“Maka belajar dan cari tahu banyak Tugas kominfo seperti apa. Sayapun tahu posisi saya sesaat Dikesbangpol, saya mata dan teling Gubernur dan saat ini saya juru bicara Gubernur dan hal itu disampaikan kepada seluruh pejabat esalon 2 dan termasuk didalamnya pak Plh sekprov. Tapi saya tidak mengunakan itu dengan kesewenang-wenangan. Saya tahu persis Posisi itu,” kata Liow.

Dia menuturkan, kalau ada yang kritik Pemerintah dan bahkan memberitakan yang mendeskreditkan Pemerintah termasuk pejabat di Pemprov Sulut

“Maka Saya tidak langsung klarifikasi apalagi menekan wartawan untuk hapus berita atau meminta agar itu tidak diberitakan secara lebih luas  mengapa? Kita menjaga keseimbangan dan obyektifitas berita kita akan uji dulu  agar kita tidak melanggar aturan keterbukaan informasi publik maupun kemerdekaan Pers,. Hal ini kami benar-benar jaga karena kita dimonitor dan evaluasi serta ada penilaian  melalui indeks Kemerdekaan Pers serta indeks demokrasi dan hal ini mendapat pengakuan dari Depdagri dimana Gubernur Sulut sering Mendapat penghargaan Liberty  kemerdekaan demokrasi dan pers,”  jelas Liow.

Lanjut Liow, ini membuktikan bahwa kita teruji pemerintahan pro demokrasi setara dan berkeadilan .

“Kita harus jaga  budaya politik kita serta kita juga harus menghormati hak asasi manusia amat terlebih dalam berpendapat . Dan saya buktokan kepada dua Gubernur Saya Pak Sarundajang mendapat pena Emas dari PWI Dan Juga Pak Olly Dondokambey begitu juga saat pak Ramoy Luntungan Pernah di daulat Salah satu Bupati Terbaik saat itu se-indonesia karena beliau menepatkan Pers Media serta kebikanya aspiratif terhadapa tuntutan rakyat. Maka Saya ingatkan James Tuuk dan Hendra Jacob  jangan berlebihan Menilai seseorang,” kata Dia.

“Ingat Saya bangun karir dari bawah dan Saya memiliki keluarga besar , kami di lingkungan baik Gereja maupun dimasyarakat cukup mendapat tempat, bantu saya jaga kehormatan ini, kami dirancang bukan jadi penjahat apalagi pengkhianat kepada atasan kami, karena kami Diajar Tentang Loyalitas dan Dedikasi sebagai Pejabat yang Profesional.. Ingat, jangan anda berdua menjadikan situasi ini merusak citra saya. Dan kami bukan manusia sempurna , bisa khilaf dan bisa ada yang salah Namun jangan coba -coba hina fitnah dan bahkan mencederai masa depan saya dan keluarga saya,” terang Liow.

Hal Lain juga diungkapkan oleh Tedjo Diamare. “Sejujurnya setelah saya ikuti masalah ini sunguh memalukan kritik kepada kadis kominfo terlalu berlebihan dan seolah-olah menjelekan kepada kadis kominfo. Saya melihat ini agar menjadikan Steven Liow ini  sebagai musuh bersama. Saya kenal beliau dia sering diam tapi bukan berarti dia tidak tahu apa apa,” ungkap Diamare.

“Saya kenal Steven Liow ketika Dia (Liow Red) Mendirikan Pelayan Siswa Kristen Sulawesi utara dengan banyak anak anak yang ikut dibina juga diremaja  sinode GMIM beliau yang merancang Pemilihan Siswa kristen berprestasi di Pelsis dan Remaja Teladan di GMIM,” ujarnya.

Begitu juga lanjutnya, saat Steven Liow aktif Diikarang Taruna Sulut, Karang Taruna bangkit bahkah beliau salah satu tokoh peduli bencana dan Tagana Taruna siaga bencana sulut yang pada alhirnya diadopsi oleh kemensos RI dan  salah satu pendirinya Steven Liow,

“Saya ikuti terus apa yang dilakukan beliau,” ujarnya Tedjo diamare.

Hal Senada juga diungkapkan oleh Ventje Pinontoan bahwa Steven Liow salah satu Pendiri Panji Yosua GMIM bahkan pernah Panglima panji Yosua Kota Manado , dan Steven Liow ikut mendirikan Forum Komunikasi Penanggulangan Terorismevdan diadopsi Badan intelejen yang pada akhirnya di bawa BNPT.

Hal senada juga diungkapkan Ventje Rumambi.

“Beliau Steven Liow termasuk kader Terbaik Birokrat Sulut dan pilot Projeck E-KTP saat beliau jadi Kadis Capil kota Manado dengan menggelar Perkawinan Massal  Terbesar dalam sejarah Sulut dikuti empat agama besar Kristeb islam katholik dan hindu denga 1788 pasang di MCC manado dan pada saat itu.

Data kepedudukan Manado blangsung bersih akhirnya jadi pilot projeck nasional tapi yang paling menbanggakan program bangga desa saat jadi camat Touluaan dijaman bupati Ramoy luntungan dan Komite percepatan Pembangunan,”katanya lagi.

Dia menceritakan saaat beliau camat Tareran, lanjut pemerhati birokrasi ini, beliau kader birokrat terbaik yang dilahirkan oleh Novi Mewengkang Mecky Onibala Ramoy Luntungan dalam Gengaman mantan Gubernur Sinyo Harry Sarundajang.

Loading

Penulis: RaKaEditor: RaKa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *