Adanya Desakan Penutupan Tambang Ilegal. APRI Sulut Berang

MANADO,UpdateSulut – Terikait pernyataan yang dilayangkan anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka (MDT) terkait desakan kepada pihak kepolisian untuk segera menutup seluruh tambang ilegal di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) bahkan telah dibentuk panitia kerja (Panja) terkait tambang ilegal mendapat cibiran keras dari Ketua APRI Sulut Ir. Julius Jems Tuuk.

Ketua Aliansi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Sulut Julis Jems Tuuk pun memberikan beberapa catatan penting.

Menurutnya, membaca dan mendengar statement Anggota DPR RI MDT terkait tambang rakyat, melihat ada beberapa muatan dan agenda Politik.

“Pertama, MDT lagi melakukan perlawanan Politik kepada Ketua DPD Gerindra Sulut Bapak Mayjen TNI Purnawirawan Yulius Selvanus Komaling. Untuk tes ombak, mencoba menancapkan pengaruh dengan melawan Ketua DPD sekaligus Gubernur terpilih paling demokratis di Sulut,” tegasnya.

Kedua kata Tuuk, diduga perusahan-perusahaan besar menggunakan MDT sebagai corong kepentingan untuk membasmi Penambang Rakyat Sulut.

“Ketiga dan yang terpenting, MDT lagi menunjukan sikap jumawa dengan jurus mentang-mentangnya, mengajak ribut keluarga besar Penambang Rakyat yang jumlahnya lebih dari 350 ribu orang,” seruh mantan Anggota DPRD Sulut dua periode ini.

Pun, YSK dengan tegas membela kepentingan rakyat. Dalam video yang beredar, YSK tegas bila ada politisi dari Partai Gerindra di Sulut yang melakukan penindasan atau berhianat terhadap rakyat.

“Jangan main-main, nggak usah berkhianat sama rakyat, jelas ini. Saya PAW kau cepat-cepat,” tegas YSK yang disambut tepuk tangan riuh warga yang hadir.

Menurut YSK, Dirinya dalam kampanye berjanji sejahterahkan rakyat.

“Justru ditakut-takuti. Ini kita kampanye mensejahterahkan rakyat, memajukan tambang, malah menakut-nakuti pendulang, penambang, model apa ini?. Saya panggil, saya PAW kau cepat. Kalau kau ingin PAW cepat, cepat kau datang. Jangan mentang-mentang, tak boleh begitu,” tegas YSK.

Selain itu, YSK mengajak warga untuk bersama memajukan daerah dengan melupakan perbedaan di Pilkada.

“Hari ini rakyat butuh kita, masyarakat butuh kita untuk mensejahterahkan hidup mereka untuk memajukan Sulut, kita bergandeng tangan, walaupun apapun warnamu, kemarin tidak memilih, hari ini ayo bersama-sama kita majukan Sulut,” tandas YSK.

Untuk diketahui, dikutib dari pemberitaan beberapa waktu lalu, dimana Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbelaka memberikan mendesak pihak kepolisian untuk segera menutup seluruh tambang ilegal di wilayah Sulawesi Utara.

“Kami dari Komisi III berharap aparat penegak hukum bertindak tegas menertibkan tambang ilegal di Sulut. Jangan sampai terkesan seperti pemadam kebakaran, baru bertindak setelah ada kejadian. Aparat harus lebih proaktif,” tegas MDT.

Martin menekankan bahwa pemberantasan tambang ilegal merupakan salah satu prioritas yang dituangkan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam rangka mencegah kebocoran sumber daya alam yang berharga.

“Kapolda dan jajaran harus tegas. Tidak ada lagi istilah back-up. Semua tambang ilegal harus segera ditutup. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto. Kami di Komisi III akan terus memantau dan mengawasi implementasinya,” tambah Martin.

Sebagai bentuk keseriusan, Komisi III DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Khusus untuk mengawal isu terkait sumber daya alam, termasuk tambang ilegal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *