UpdateSulut.com,Manado – Penyelenggaraan kegiatan “ASEAN-China (Qingdao) Event of Economic and Trade Cooperation and People-to-People Exchanges” yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 24 July 2024 di Qingdao Haitian Centre (48 Xianggang West Road, Shinan District, Qingdao City, Shandong Province) berlangsung sukses.
Kegiatan yang digelar dengan tema “Kualitas Baru, Perjalanan Baru, Maju Bersama”, diselenggarakan dengan tujuan untuk mengeksplorasi peluang baru dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Qingdao City dan Negara-Negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) termasuk Indonesia.
Peter Karl Bart Assa, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemkot Manado, selaku Person In Charge (PIC) Kunjungan Kerja Manado – Qingdao 2024, mengatakan,
acara ini berlangsung dalam suasana yang khidmat, ilmiah dan penuh keakraban dimulai dari upacara pembukaannya, kemudian sesi promosi untuk kerjasama ekonomi dan perdagangannya, kegiatan pertukaran antar masyarakat, hingga kunjungan ke atraksi industri lokal.
“Acara ini diselenggarakan bersama oleh ASEAN-China Centre dan Pemerintah Kota Rakyat Qingdao, dan juga bersama Kantor Komite Urusan Luar Negeri, Komite Kota CPC Qingdao, Biro Perdagangan Kota Qingdao, Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Qingdao, dan Qingdao Conson Development (Group) Co., Ltd,” paparnya.
Peserta kegiatan ini tambah Assa, meliputi para diplomat dan delegasi dari 9 (sembilan) negara ASEAN, perwakilan dari perusahaan-perusahaan penting di China, serta beberapa pejabat provinsi dan kota termasuk dari Kota Manado dan delegasinya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut sebutnya, para pejabat-pejabat tinggi China dan memberikan sambutan yaitu Mr. Deng Yunfeng selaku Wakil Gubernur Shandong, Mr. Shi Zhongjun selaku Secretary-General of the ACC, dan Mr. Zhao Haozi selaku Walikota Qingdao.
“Acara ini dihadiri pula pakar dan sarjana industri untuk menyelami dan menganalisis topik seperti situasi perdagangan internasional saat ini dan karakteristik pasar ASEAN, serta memberikan wawasan dan rekomendasi kepada perusahaan yang berpartisipasi,” tambahnya.
Untuk peserta dari Indonesia sendiri kata dia lagi, terdiri dari utusan Pemerintah Pusat dalam hal ini beberapa pejabat Kedutaan Besar RI di Beijing, juga delegasi dari kota Manado yang dipimpin oleh Walikota Manado, Andrei Angouw didampingi Inspektur Judhy Rumagit, Kadis PUPR Johny Suwu, Kadis Perumahan dan Permukiman Peter Eman, Kepala Bagian Kerjasama Yanti Mongkau, dan tiga entrepreneurship John Honandar, Audy Lieke dan Andi Lagonda,” kata Assa.
Sementara itu Walikota Manado Andrei Angouw, dalam keterangan Pers nya menyebut, kapasitas Delegasi Kota Manado hadir dalam acara tersebut adalah memenuhi undangan sebagai kota sahabat dari kota Qingdao China.
“Delegasi dari Kota Manado terundang dalam kapasitasnya sebagai kota sahabat (sister city) dari kota Qingdao China, di mana hubungan persahabatan sister city ini sudah terjalin sejak tahun 2015,” ungkap walikota.
Walikota juga mengharapkan agar hubungan kerjasama perdagangan antara kota Manado dan kota Qingdao dapat lebih dimantapkan dan ditingkatkan sampai pada realisasinya
“Kami berharap Manado dan Kota Qingdao dapat terus berinteraksi, penduduknya dapat saling melakukan pertukaran dalam banyak aspek seperti pertukaran mahasiswa, perkunjungan wisata, universitas kedua belah pihak dapat bekerjasama di bidang riset, teknologi dan lain-lain, dan perusahaan-perusahaan di kota Qingdao dapat melirik peluang-peluang untuk berinvestasi di kota Manado,” kata Andrei Angouw.
Selama acara, perwakilan dari 9 negara ASEAN memperkenalkan lingkungan investasi dan peluang pasar di negara mereka masing-masing. Semua peserta nampak terlibat dalam diskusi mendalam mengenai berbagai bidang seperti perdagangan investasi, perdagangan umum, perdagangan barang setengah jadi, dan perdagangan komoditas.
Dalam wawancaranya dengan media setempat, Walikota Manado juga sempat menyatakan sangat mengapresiasi undangan dan penerimaan Pemerintah Kota Qingdao atas kehadiran delegasi kota Manado. Walikota Angouw juga menyampaikan keterkejutan dan kekagumannya terhadap pembangunan dan perekonomian kota Qingdao yang luar biasa.
“Serasa tidak percaya dengan hubungan Sister City ini, Walikota menyampaikan bahwa kota Manado yang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau GDP nya hanya sekitar 48 triliun rupiah, berterima kasih atas kesempatan kota Manado ber-relasi dengan baik selama ini dengan Kota Qingdao China yang memiliki PDRB (GDP) sebesar 3.200 triliun rupiah, ” tukas Angouw.
Kehadiran delegasi dari Kota Manado menjadikan satu-satunya peserta dari level kota.
“Yang unik dalam acara ini adalah kehadiran delegasi kota Manado sebagai peserta dari level kota. Keunikannya terletak pada keberanian Walikota Manado sebagai satu-satunya peserta dari level kota memenuhi undangan dari Pemerintah Kota Qingdao dan memperkenalkan serta mempromosikan segala potensi yang dimiliki kota Manado kepada Pemerintah Kota dan Masyarakat Qingdao secara khusus dan Pemerintah dan masyarakat China secara umum. Bahkan secara lebih terbuka Walikota Manado mengungkapkan harapannya ketika didaulat untuk diwawancarai oleh dua media besar di kota Qingdao yaitu media iQingdao dan Qingdao Media Group (QMG). Kepesertaan Walikota Manado termuat juga dalam pemberitaan di TV Nasional China QTV-I,” tambah Assa.
Sejarah Kerjasama Ekonomi Kota Qingdao dengan negara-negara ASEAN
Kota Qingdao diketahui memiliki sejarah panjang dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara ASEAN, yang telah berbuahkan hasil yang signifikan. ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar Qingdao dalam beberapa tahun terakhir, dengan volume perdagangan antara kedua belah pihak terus meningkat. Acara ini menandai tahap baru dalam kerjasama antara kedua pihak, dengan tujuan memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan serta persahabatan, sekaligus membangun komunikasi yang lebih langsung dan kerjasama yang lebih kuat antara perusahaan pada kedua belah pihak.
Shi Zhongjun, sekretaris jenderal ASEAN-China Center, mengatakan bahwa tahun ini telah ditetapkan sebagai Tahun Pertukaran Budaya China-ASEAN, tahun yang penting bagi Tiongkok dan ASEAN dalam melaksanakan kemitraan strategis komprehensif.
Shi menekankan bahwa kerjasama ekonomi dan perdagangan selalu menjadi sorotan dalam hubungan Tiongkok-ASEAN. Selain bidang tradisional, kerjasama industri antara Tiongkok dan ASEAN berkembang ke bidang baru seperti ekonomi digital dan pembangunan hijau. Kedua belah pihak telah membuat kesepakatan tentang sejumlah proyek tingkat tinggi di bidang seperti fotovoltaik dan kendaraan energi baru, menunjukkan prospek kerjasama yang luas.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertukaran ekonomi dan perdagangan antara Qingdao dan negara-negara ASEAN semakin erat, dengan Qingdao telah menjalin hubungan kota bersaudara dengan tujuh kota di negara-negara ASEAN, antara lain dengan kota Manado Indonesia. (Sudah sejak 30 Oktober 2015).
Zhao Haozhi, walikota Qingdao, menyatakan bahwa ASEAN adalah mitra kerjasama ekonomi dan perdagangan penting bagi Qingdao dan bagian penting dari upaya Qingdao untuk memperluas keterbukaan tingkat tinggi ke dunia luar. Qingdao akan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus memperkuat penyelarasan industri utama antara kedua belah pihak, memperluas volume perdagangan bilateral, dan memperdalam pertukaran di bidang teknologi, pendidikan, budaya, dan pariwisata.
Kegiatan “ASEAN-China (Qingdao) Event of Economic and Trade Cooperation and People-to-People Exchanges” ini pun dirangkaikan dengan site visit ke Conson Smart Center, Tsingtao Beer Museum, dan ke Liyuan Courtyard dan diakhiri dengan secara khusus Pemerintah Kota Qingdao mengundang Walikota Manado untuk dinner dengan para Qingdao Leaders seperti Mr. Zhao Yan, Mr. Lin Bin, Mr. Tao Xingcheng, dan Mr. Wang Xiangyu.(*/AH)