MANADO,UpdateSulut – Jelang masa akhir kampanye Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara menggelar apel siaga pengawasan masa tenang, pemungutan, perhitungan, dan rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak tahun 2024 bersama Forkopimda Sulut, Jumat (9/2/2024) siang, di lobby Mantos I Manado.
Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Sulut DR Ardiles Mewoh menyampaikan Pemilihan umum adalah perayaan demokrasi yang patut dirayakan dengan penuh sukacita, damai, dan rasa kebanggaan sebagai sebuah bangsa yang beradab. Beberapa hari lagi kita akan memasuki puncak perayaan Pemilu serentak 2024. Tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024 seluruh anak bangsa yang berhak memilih akan menggunakan hak pilihnya. Pemilu kali ini merupakan pengalaman luar biasa bagi kita semua. Kita akan menjadi saksi sejarah dalam menentukan pemimpin bagi bangsa dan daerah kita yang sangat kita cintai bersama.
“Aspek keserentakan dari pemilu ini, menjadi ujian besar bagi Bawaslu sebagai Lembaga pengawas pemilu yang wajib mendedikasikan dirinya menjaga hak pilih setiap rakyat. Menyadari hal tersebut, maka selama berlangsungya tahapan pemilu ini, kita telah melakukan berbagai upaya serius guna mengakselerasi kesiapan dan kematangan seluruh jajaran dalam menghadapi setiap tahapan pemilu, termasuk menyiapkan penyelenggaraan pengawasan masa tenang, hari pungut hitung dan rekapitulasi serta kesiapan penanganan pelanggaran dan potensi sengketa proses pemilu. Sebab tugas mengawasi pemilu adalah panggilan mulia yang harus kita tuntaskan dengan baik. Karena itu sudah sepatutnya pula kita meminta pertolongan Tuhan, agar kita dikuatkan dan dimampukan untuk menunaikan tugas dan panggilan ini dengan baik, hingga pada saatnya nanti seluruh jajaran bawaslu dapat mempertanggung-jawabkan amanah ini dihadapan Tuhan dan Seluruh rakyat Indonesia dan khususnya rakyat di Sulawesi Utara,” kata Ardiles.
Lanjut Ardiles, sebelum memasuki hari pemungutan dan penghitungan suara di tanggal 14 Februari, kita terlebih dahulu diperhadapkan dengan tugas mengawasi masa tenang yang dimulai dari tanggal 11 s/d 13 Februari. masa ini merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu yang akan menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk didalamnya Bawaslu dan Peserta Pemilu. Berdasarkan pengalaman kita baik pada agenda pemilihan kepala daerah maupun agenda pemilu sebelumnya, masa tenang cenderung diwarnai dengan praktik – praktik kecurangan: politik uang, propaganda Isu SARA, Penyebaran Berita Bohong untuk saling menjatuhkan diantara sesama peserta, bahkan tak jarang terjadi benturan kekerasan antar massa pendukung peserta pemilu. praktik – praktik seperti itu tentu mengancam keutuhan bangsa. Salah satu persoalan klasik lainnya yang sering kita hadapi disetiap penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan, yaitu kecenderungan peserta dan calon menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik, termasuk melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional untuk memengaruhi pilihan masyarakat. Politik uang jelas-jelas melecehkan kecerdasan pemilih, merusak tatanan demokrasi, melahirkan pemimpin bermental Koruptor, menghambat pembangunan serta meruntuhkan harkat dan martabat kemanusiaan.
“Oleh karena itu, seluruh jajaran pengawas pemilu bersama-sama dengan masyarakat harus menggaungkan kita tolak dan lawan politik uang. Seluruh elemen masyarakat harus berSinergi untuk mewujudkan Pemilu yang berintegritas, Pemilu yang bersih dan Bermartabat. Bawaslu meyakini dengan dukungan Pemerintah, TNI dan Polri, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta peran media yang informatif kita dapat melaksanakan Pemilu ini dengan damai. Itulah mengapa di saat yang berbahagia ini, kita berdiri disini dalam gelaran ”Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang, Pemungutan, Perhitungan, dan Rekapitulasi, Perolehan Suara Pemilu Serentak Tahun 2024”. Hari ini seluruh jajaran Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara hingga kejajaran terdepan kami Pengawas Desa Kelurahan dan Pengawas TPS dengan Jumlah Panwaslu Kecamatan sebanyak 513 orang, Pengawas Desa Kelurahan 1.839 orang dan Pengawas TPS 8.240 orang dengan total keseluruhan pengawas adhoc Bawaslu Sulawesi Utara 10.592 orang yang tersebar dari ujung Pulau Miangas Kabupaten Kepulauan Talaud sampai Pinogaluman Kabupaten Bolaang Mongondow Utara berdiri serentak melaksanakan Apel Siaga Pengawasan sebagai tanda kesiapan untuk mengawasi tahapan puncak dalam pemilu serentak tahun 2024,” jelas Ardiles.
Lebih jauh, Ardiles mengungkapkan, Kita semua berdiri disini untuk membunyikan alarm atas kesiapan seluruh jajaran pengawas yang didampingi seluruh elemen masyarakat akan melakukan seluruh upaya agar pemilu ini berjalan dengan baik. Gerakan apel Siaga Pengawasan ini dapat kita maknai sebagai gerakan etik dan moral yang berbasis pada keyakinan Bawaslu bahwa kita Masyarakat Sulawesi Utara sanggup mendemonstrasikan suatu keunggulan berdemokrasi pada basis karakter sejati anak bangsa yang beradab, cinta perdamaian, menjunjung tinggi semangat, kekeluargaan, menghargai setiap perbedaan diantara sesama anak bangsa. Pada keyakinan itulah melalui Apel Siaga Pengawasan ini, kita tidak sekadar melakukan pengawasan tetapi sekaligus menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk mengedukasi masyarakat, sebab pemilu bukanlah sekadar kontestasi politik dan sirkulasi elit, namun lebih dari itu ia merupakan dialektika yang menempatkan anak bangsa sebagai subjek dalam ruang pemaknaan demokrasi yang nyata dan kontekstual, sehingga Apel Siaga Pengawasan akan menjadi daya dorong bagi seluruh warga Sulawesi Utara pemilik hak pilih yang sadar dan menjunjung tinggi akan hak dan kewajibannya, saling menghormati, saling menghargai, saling menyatukan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara.
“Berkenaan dengan hal tersebut, atas nama Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Bawaslu diseluruh penjuru Bumi Nyiur Melambai. Atas kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh untuk menunaikan panggilan mulia sebagai pengawal demokrasi. Kita akan bergerak serempak di seluruh wilayah pengawasan, dan karena itu, Indeks Kerawanan Pemilu yang memuat hasil penilaian terhadap potensi pelanggaran dan kerawanan, menjadi instrument handal bagi kita dalam memproyeksikan langkah- langkah antisipatif terhadap praktik politik uang, propaganda isu SARA, Berita tidak benar serta ujaran kebencian serta potensi-potensi pelanggaran lainnya,” ungkapnya.
Ardiles berharap baik bawaslu Provinsi, kabupaten/kota, pengawas di tingkat kecamatan dan desa kelurahan agar membaca dan mempelajari dengan seksama setiap data yang tersaji dalam IKP untuk menuntun proses perencanaan strategi pencegahan dan pengawasan di wilayah masing- masing. Selain itu, Penting juga bagi personil tim pengawasan agar mengenali dan memahami karakteristik serta kecenderungan perilaku sosial kemasyarakan di wilayahnya. Hal ini agar Pengawas mampu beradaptasi dan terutama untuk melakukan penetrasi strategi pengawasan yang tepat tanpa menciderai tatanan dan nilai sosial kemasyarakatan yang ada. Kepada seluruh jajaran pengawas agar menghindari sikap-sikap arogansi saat menjalankan pengawasan.
Mengakhiri sambutan ini, saya kembali mengucapkan Terimakasih dan rasa hormat kepada Seluruh Jajaran Pengawas Pemilu (Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Kelurahan serta Pengawas TPS) pada semua Tingkatan di Seluruh Sulawesi Utara serta Jajaran Sekretariat yang telah mendukung kelancaran Tugas-tugas Pengawasan Pemilu yang tinggal beberapa hari lagi akan memasuki Hari Pemungutan Suara. Semoga Tuhan yang maha esa, menolong kita semua, dengan memberikan kesehatan dan kekuatan, kebijksanaan serta hati yang lapang agar kita dapat melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab dalam agenda mensukseskan Pemilihan Umum Tahun 2024. Sekian dan Terima Kasih,” tandas Ardiles sembari menambahkan Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu.