DEPROV,UpdateSulut — Personil Komisi II DPRD Sulut, Ir. Julius Jems Tuuk, menegaskan bahwa alfamart dan indomaret yang ada di Sulut secara over all tidak memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian di sulut.
Hal ini ditegaskan politisi PDIP saat Komisi II DPRD Sulut melakukan rapat dengar pendapat dengan Dinas Perdagangan Provinsi Sulut, Senin (13/3/23) kemarin, dalam rangka menindaklanjuti hasil kunjungan kerja di beberapa gerai Indomaret dan Alfamart di daerah Sulut beberapa waktu lalu.
Menurut politisi yang dikenal kritis ini, alfamart dan indomaret tidak menjual 30 persen produk lokal sebagaimana amanat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2021 pasal 7
“Point pasal 7 itu jelas disampaikan bahwa produk lokal itu dalam negeri paling tidak 30 persen. Nah alfamart dan indomart belum sampe 30 persen disitu.,” tegas Tuuk.
Selain itukata Tuuk, semua yang di jual dan terjual disetor ke kantor pusatnya yang ada di jakarta.
“Mmenurut saya, keberadaan alfamart dan indomart sama sekali secara over all tidak memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian di sulut. Kenapa? semua yang dia dijual hari ini laku hari ini, disetor dan disetor ke jakarta. Jadi uang itu tidak akan pernah berputar di Sulut. Celakanya lagi UMKM yang di jual sedikit sekali. Kemarin kita turun barangkali ada 6 outlet yang kami kunjungi tidak ditemukan produk lokal,” beber Tuuk
Untuk itu disampaikan Tuuk, Komisi II akan mengundang rapat dengan pihak alfamart dan indomart untuk dimintai penjelasan.
“Alfamart yang tidak menjual 30 persen produk lokal sulut kita minta gubernur untuk ditutup karena tidak ada manfaat secara ekonomi. Nah ini yang perlu kita pikirkan pak kadis. Saya usul kepada ketua komisi kami akan undang mereka, kalau tidak kita minta gerainya kita tutup,’ tandas politisi dapil BMR ini.