UpdateSulut.com,Manado- Baru-baru ini, sebuah berita mengejutkan mengguncang warga Kota Manado.
Artikel yang diterbitkan oleh salah satu media terkemuka di Sulawesi Utara berjudul “MANADO Peringkat Tiga Miskin Ekstrim se-Sulut, AA: Pemkot Punya Data” tertanggal 9 Juni 2024,
Menarik perhatian masyarakat luas. Namun, di balik judul yang sensasional itu, terdapat kejanggalan yang tak kalah menarik.
Frederik Lolong, yang disebut sebagai narasumber dalam artikel tersebut, ternyata tidak lebih dari nama fiktif yang diada-adakan.
“Hallo Manado Post, coba kase lengkap Frederik siapa ini?,” tulis Gerdi Worang dalam WhatsApp Group Sulut Hebat Bersinergi, memancing perhatian lebih lanjut.
Menanggapi dugaan narasumber palsu ini, Ketua PWI Sulut, Vocke Lontaan, menyarankan agar Pemkot Manado segera mengambil langkah tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab, dengan cara melaporkannya ke dewan pers.
Lebih lanjut, Lontaan menjelaskan bahwa meskipun wartawan dan medianya telah memenuhi standar dewan pers, perlu diperhatikan apakah pemberitaan tersebut berimbang atau tidak.
“Jika berita itu tidak berimbang, misalnya tanpa konfirmasi dari pihak terkait, berarti sudah menyalahi kode etik jurnalistik dan dapat disomasi meskipun dari media besar,” tegasnya.
Lontaan juga menyarankan untuk mengajukan somasi melalui PWI Sulut, baik dengan menyurat atau langsung datang ke dewan pers untuk proses yang lebih cepat. “Nanti PWI Sulut akan membuat surat rekomendasi ke dewan pers,” jelasnya